Langsung ke konten utama

postingan manteb

Logo pondok pesantren darussalam kotamadya pematang siantar martoba kotamadya pematang siantar sumatera utara indonesia 21137

pembahasan lafazh lafazh ( kitab iydhahul mubham )

bismillah..
PEMBAHASAN LAFAZH-LAFAZH

Oleh : muhammad thahir bin muhammad bakri L.C.


Lafazh kalau kita lihat dari sisi berguna nya lafazh tersebut atau tidak nya, maka lafazh di bagi menjadi dua :

lafazh muhmal, lafazh muhmal ialah suara yg keluar dari mulut manusia yg menggunakan huruf hija’iyah tetapi tidak di pakai, seperti lafazh lafazh yg keluar dari mulut manusia menggunakan huruf hija’iyah tapi tak dipakai ialah, lafazh daizun, kebalikan dari pada zaidun. Dan seperti lafazh ma saja,

lafazh musta’mal, lafaz musta’mal ialah yg keluar dari mulut manusia yg menggunakan huruf hija’iyah dan dipakai seperti lafaz zaidun, Dan seperti zaidun qaimun apabila kita lafazhkan!

Kenapa lafazh muhmal tidak dipakai disini karena tidak ada peng ibaratan pada lafazh tersebut! Maksud tidak ada pengibaratan tidak ada pembelajaran yg bisa di ambil dari lafazh tersebut, jadi yg di pakai di ‘ilmu manthiq hanya lafazh lafazh yg memiliki pengibaratan saja seperti lafazh lafazh musta’mal.

Dan lafazh kalau kita lihat dari segi susunan nya maka lafazh ada 2 :  yg mufrad (tidak tersusun/tunggal)
Dan ada lafazh yg murakab (tersusun/tidak tunggal)

Contoh lafazh yg mufrad (tunggal/tidak tersusun/tidak murakab) seperti lafazh zaidun.
Contoh lafazh yg murakab (tersusun/tidak tunggal/tidak mufrad) seperti lafazh zaidun qaimun.

Pengertian lafaz mufrad : ialah juzu’ juzu’/bahagian bahagian yg kita pakai untuk menciptakan / mendirikan lafazh mufrad tidak memiliki pengertian, seperti  lafazh zaidun yg kita bangun menggunakan huruf zaay yaa dan dal, masing masing dari zaay yyaa dan dal tidak menunjukan pengertian.

Pengertian lafazh murakab : ialah ialah juzu’ juzu’/bahagian bahagian yg kita pakai untuk menciptakan / mendirikan lafazh murakab memiliki pengertian, seperti  lafazh zaidun qaimun yg kita bangun menggunakan zaidun & qaimun, masing masing dari zaidun & qaimun menunjukan pengertian.
Peringatan!!!
Jangan kita katakan lafazh zaidun qaimun juzu’ nya atau komponen nya atau bahagian nya adalah huruf zaaay, yaaa, daal, qaaff, aliif, hamzah dan mim, ini salah!! Tapijuzu’ atau komponen zaidun qaimun ialah zaidun dan qoimun.

Pembahagian lafazh di lihat dari ma’na nya atau pemahaman nya (pemahaman yg di kandung lafazh tersebut, karena setiap lafaz musta’mal pasti memiliki ma’na yg dikandung di dalam lafazh tersebut)

Pembahagian lafaz mufrad dilihat dari ma’na nya :
lafazh mufrad yg memiliki ma’na juz’iy
lafazh mufrad yg memiliki ma’na kulliy,

Pembahagian Lafazh murakab ada dua :
1- lafazh murakab pada kekuatan lafazh mufrad.
2-lafazh murakab yg memiliki pengertian murni murakab.
Catatan !!
Pembahasan tentang lafadz murakab yg ma’na nya kulliy & juz’iy , nanti di bahas di bab qadhiyah qadhiyah dan ta’rif ta’rif juga di bab qiyas dan pembahagian nya.




Apa sih juz’iy itu?

Juz’iy ialah suatu pengertian dari suatu lafazh, bisa saja pengertian tersebut lahir nya dari lafazh ygt di ambil dari lafazh yg berbentuk mufrad atau murakab,
pengertian yg bagai mana?
Pengertian yg tidak terjadi perkongsian di dalam pengertian tersebut.
Bagaimana penjelasan tentang  pengertian yg tak terdapat perkongsian? Bagaiana sih yg dinamakan di dalam suatu pengertiantidak  terdapat 5 atau 2 pemahaman?
Seperti sebuah pemahaman/pengertian yg kita dapati dari lafazh zaidun,
lafazh zaidun memberi pengertian 1 penjalasan yaitu : seseorang yg diberi nama zaid, pengertian seorang yg diberi nama zaid, ini tidak memasuk kan seseorg yg diberi nama umar,
Ataupun seperti lafazh qaimun yaitu pemahaman nya kaki di bawah dan kepala di atas/berdiri, pemahaman ini hanya 1 dan tidak masuk pemahaman yg lain seperti berlari, duduk, dll.

Apa sih kulliy itu?

Bagaimana penjelasan tentang  pengertian yg terdapat didalam pengertian itu ,perkongsian?
Bagaiana sih yg dinamakan di dalam suatu pengertian terdapat 2 sampai 5 atau lebih pemahaman?

Seperti sebuah pemahaman/pengertian yg kita dapati dari lafazh manusia/insan,
lafazh insan/manusia memberi pengertian banyak atau terjadi beberapa pemahaman / penjalasan yaitu : seseorang yg diberi nama zaid, dan umar, bakar, ‘ali, ustman dll.. 
dapat kita katakan zaid itu manusia,
bakar juga manusia,
ali juga manusia,
bakar pasti manusia,
apa lagi utsman masih manusia,
pengertian manusia ini di umar, ‘ali, zaid, bakar, ustman dll... mereka semua berkongsi pada pengertian manusia.


Inti nya kalau ma’na (yg dimaksud dengan ma’na ialah pengertian/pemahaman) yg kita dapat dari suatu lafazh terserah apakah lafazh tersebut mufradkah atau murakabkah, dan ma’na/pengertian tersebut bisa terjadi perkongsian/terjadi perkomgsian pada ma’na tersebut maka ma’na tersebut di namakan ma’na kulliy, dan kalau sebalik nya maka dinamakan ma’na tersebut dengan ma’na juz’iy.


Masuk ke pembahasan  lafazh mufrad yg berma’na juz’iy,
Lafazh zuj’iy ialah lafazh lafazh yg ma’na nya tidak terjadi syirkah atu perkongsian, maksud nya di dalam lafazh mufrad ataupun lafaz yg tunggal seperti zaidun hanya satu pengertian nya, Lafazh nya mufrad ma’na nya juz’iy.

Lafazh mufrad akan tetapi ma’na nya juz’iy.
Lafazh lafazh seperti ini seperti lafazh asad yg memberi pemahaman buas dari lafazh lafazh asad/singa, buas ialah suatu pengertian kulliy, karena didalam pemahaman yg kita ambil dari lafazh mufrad asad , yaitu pemahaman buas terjadi perkongsian pemahaman, di antara beberapa binatang.

kulliy terbagi lagi menjadi 3, yg masing dari 3 tersebut terbagi menjadi 2 :

1-kulliy yg tidak dijumpai/diperdapati satupun dari pada afrad afrad kulliy tersebut .
a-Tidak dijumpai satupun mufrad dari pada afrad afrad nya kulliy tersebut memang mustahil kita jumpai  1 mufrad dari beberapa afrad, seperti berkumpul 2 yg berlawanan.
b-Ataupun Tidak dijumpai satupun mufrad dari pada afrad afrad nya kulliy tersebut ya mungkin saja kita jumpai, seperti lautan dari susu.


2-kulliy yg dijumpai/diperdapati hanya satu mufrad dari pada beberapa afrad kulliy tersebut ,
a-dijumpai hanya satu mufrad dari pada beberapa  afrad nya kulliy tersebut memang mustahil afrad tersebut berjumlah/berbilang bilang, contoh nya seperti allah s.w.t.
b-dijumpai hanya satu mufrad dari pada beberapa  afrad nya kulliy tersebut memang boleh afrad afrad nya kulliy tersebut berjumlah/berbilang bilang, contoh nya seperti matahari.


3-kulliy yg dijumpai/diperdapati dari pada kulliy  beberapa afrad kulliy tersebut ,
a- dijumpai/diperdapati dari pada kulliy  beberapa afrad kulliy tersebut memang ma’na kulliy tersebut terbatas , seperti afrad afrad yg kita jumpai pada kalimat insan.
b-dijumpai dari pada kulliy beberapa afrad tersebut memang boleh afrad afrad nya kulliy tersebut tiada terbatas, contoh nya seperti ni’mat ahli surga.

Catatan : lafazh kalau kita sifatkan dengan mufrad atau kita sifatkan dengan murakab itu haqiqat,
Maksud nya kalau kita ucapkan lafazh yg mufrad, lafazh yg murakab itu haqiqat ataupun kebenaran nya.

Tetapi kalau lafaz kita sifatkan dengan juz’iy atau kita sifatkan dengan kulliy itu bukan haqiqat, tapi majaz, maksud nya kalau kita katakan lafazh yg juz’iy ataupun lafazh yg kulliy, maka itu dinamakan majaz bukan haqiqat, karena penggunaan juz’iy atau kulliy terletak pada ma’na bukan pada lafazh.

Sebaliknya juga begitu kalau kita sifatkan mufrad dan murakab kepada ma’na maka itu majaz bukan haqiqat, karena pengguna’an mufrad dan murakab pada lafazh bukan pada kalimat.

Selesai,
Sekian & terimakasih.

Wassalam.



jika ada pertanyaan silahkan masuk ke groups : 
https://www.facebook.com/groups/debat.nahwu.shorof
atau kesini : https://www.facebook.com/muhammadthahirII
atau kesini : https://www.facebook.com/K.H.MUHAMMAD.BAKRY.LC
atau kesini  https://www.facebook.com/Pesantren.Darussalam.Pematang.Siantar.Sumut

Komentar

Postingan Populer