postingan manteb
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
pembahasan lafazh lafazh ( kitab iydhahul mubham )
bismillah..
PEMBAHASAN LAFAZH-LAFAZH
PEMBAHASAN LAFAZH-LAFAZH
Oleh : muhammad thahir bin muhammad bakri L.C.
Lafazh kalau kita lihat dari sisi berguna nya lafazh
tersebut atau tidak nya, maka lafazh di bagi menjadi dua :
lafazh muhmal,
lafazh muhmal ialah suara yg keluar dari mulut manusia yg menggunakan huruf
hija’iyah tetapi tidak di pakai, seperti lafazh lafazh yg keluar dari mulut
manusia menggunakan huruf hija’iyah tapi tak dipakai ialah, lafazh daizun,
kebalikan dari pada zaidun. Dan seperti lafazh ma saja,
lafazh musta’mal,
lafaz musta’mal ialah yg keluar dari mulut manusia yg menggunakan huruf
hija’iyah dan dipakai seperti lafaz zaidun, Dan seperti zaidun qaimun apabila
kita lafazhkan!
Kenapa lafazh muhmal tidak dipakai disini karena tidak
ada peng ibaratan pada lafazh tersebut! Maksud tidak ada pengibaratan tidak ada
pembelajaran yg bisa di ambil dari lafazh tersebut, jadi yg di pakai di ‘ilmu
manthiq hanya lafazh lafazh yg memiliki pengibaratan saja seperti lafazh lafazh
musta’mal.
Dan lafazh kalau
kita lihat dari segi susunan nya maka lafazh ada 2 : yg
mufrad (tidak tersusun/tunggal)
Dan ada lafazh yg
murakab (tersusun/tidak tunggal)
Contoh lafazh yg mufrad (tunggal/tidak tersusun/tidak
murakab) seperti lafazh zaidun.
Contoh lafazh yg murakab (tersusun/tidak tunggal/tidak
mufrad) seperti lafazh zaidun qaimun.
Pengertian lafaz mufrad : ialah juzu’ juzu’/bahagian
bahagian yg kita pakai untuk menciptakan / mendirikan lafazh mufrad tidak
memiliki pengertian, seperti lafazh
zaidun yg kita bangun menggunakan huruf zaay yaa dan dal, masing masing dari
zaay yyaa dan dal tidak menunjukan pengertian.
Pengertian lafazh murakab : ialah ialah juzu’
juzu’/bahagian bahagian yg kita pakai untuk menciptakan / mendirikan lafazh
murakab memiliki pengertian, seperti
lafazh zaidun qaimun yg kita bangun menggunakan zaidun & qaimun,
masing masing dari zaidun & qaimun menunjukan pengertian.
Peringatan!!!
Jangan kita katakan lafazh zaidun qaimun juzu’ nya atau
komponen nya atau bahagian nya adalah huruf zaaay, yaaa, daal, qaaff, aliif,
hamzah dan mim, ini salah!! Tapijuzu’ atau komponen zaidun qaimun ialah zaidun
dan qoimun.
Pembahagian lafazh
di lihat dari ma’na nya atau pemahaman nya (pemahaman yg di kandung lafazh
tersebut, karena setiap lafaz musta’mal pasti memiliki ma’na yg dikandung di
dalam lafazh tersebut)
Pembahagian lafaz mufrad dilihat dari ma’na nya :
lafazh mufrad yg
memiliki ma’na juz’iy
lafazh mufrad yg
memiliki ma’na kulliy,
Pembahagian Lafazh murakab ada
dua :
1- lafazh murakab
pada kekuatan lafazh mufrad.
2-lafazh murakab yg
memiliki pengertian murni murakab.
Catatan !!
Pembahasan tentang lafadz murakab yg ma’na nya kulliy
& juz’iy , nanti di bahas di bab qadhiyah qadhiyah dan ta’rif ta’rif juga
di bab qiyas dan pembahagian nya.
Apa sih juz’iy itu?
Juz’iy ialah suatu pengertian
dari suatu lafazh, bisa saja pengertian tersebut lahir nya dari lafazh ygt di
ambil dari lafazh yg berbentuk mufrad atau murakab,
pengertian yg
bagai mana?
Pengertian yg tidak terjadi perkongsian di dalam
pengertian tersebut.
Bagaimana penjelasan tentang pengertian yg tak terdapat perkongsian?
Bagaiana sih yg dinamakan di dalam suatu pengertiantidak terdapat 5 atau 2 pemahaman?
Seperti sebuah pemahaman/pengertian yg kita dapati dari
lafazh zaidun,
lafazh zaidun memberi pengertian 1 penjalasan yaitu :
seseorang yg diberi nama zaid, pengertian seorang yg diberi nama zaid, ini
tidak memasuk kan seseorg yg diberi nama umar,
Ataupun seperti lafazh qaimun yaitu pemahaman nya kaki di
bawah dan kepala di atas/berdiri, pemahaman ini hanya 1 dan tidak masuk
pemahaman yg lain seperti berlari, duduk, dll.
Apa sih kulliy itu?
Bagaimana penjelasan tentang pengertian yg terdapat didalam pengertian itu
,perkongsian?
Bagaiana sih yg dinamakan di dalam suatu pengertian terdapat
2 sampai 5 atau lebih pemahaman?
Seperti sebuah pemahaman/pengertian yg kita dapati dari
lafazh manusia/insan,
lafazh insan/manusia memberi pengertian banyak atau
terjadi beberapa pemahaman / penjalasan yaitu : seseorang yg diberi nama zaid,
dan umar, bakar, ‘ali, ustman dll..
dapat kita katakan zaid itu manusia,
bakar juga manusia,
ali juga manusia,
bakar pasti manusia,
apa lagi utsman masih manusia,
pengertian manusia ini di umar, ‘ali, zaid, bakar, ustman
dll... mereka semua berkongsi pada pengertian manusia.
Inti nya kalau ma’na (yg dimaksud dengan ma’na ialah
pengertian/pemahaman) yg kita dapat dari suatu lafazh terserah apakah lafazh
tersebut mufradkah atau murakabkah, dan ma’na/pengertian tersebut bisa terjadi
perkongsian/terjadi perkomgsian pada ma’na tersebut maka ma’na tersebut di
namakan ma’na kulliy, dan kalau sebalik nya maka dinamakan ma’na tersebut
dengan ma’na juz’iy.
Masuk ke
pembahasan lafazh mufrad yg berma’na
juz’iy,
Lafazh zuj’iy ialah lafazh lafazh yg ma’na nya tidak
terjadi syirkah atu perkongsian, maksud nya di dalam lafazh mufrad ataupun
lafaz yg tunggal seperti zaidun hanya satu pengertian nya, Lafazh nya mufrad
ma’na nya juz’iy.
Lafazh mufrad akan
tetapi ma’na nya juz’iy.
Lafazh lafazh seperti ini seperti lafazh asad yg memberi
pemahaman buas dari lafazh lafazh asad/singa, buas ialah suatu pengertian
kulliy, karena didalam pemahaman yg kita ambil dari lafazh mufrad asad , yaitu
pemahaman buas terjadi perkongsian pemahaman, di antara beberapa binatang.
kulliy terbagi
lagi menjadi 3, yg masing dari 3 tersebut terbagi menjadi 2 :
1-kulliy yg tidak
dijumpai/diperdapati satupun dari pada afrad afrad kulliy tersebut .
a-Tidak dijumpai satupun mufrad dari pada afrad afrad nya
kulliy tersebut memang mustahil kita
jumpai 1 mufrad dari beberapa afrad,
seperti berkumpul 2 yg berlawanan.
b-Ataupun Tidak dijumpai satupun mufrad dari pada afrad
afrad nya kulliy tersebut ya mungkin
saja kita jumpai, seperti lautan dari susu.
2-kulliy yg
dijumpai/diperdapati hanya satu mufrad dari pada beberapa afrad kulliy tersebut
,
a-dijumpai hanya satu mufrad dari pada beberapa afrad nya kulliy tersebut memang mustahil afrad tersebut
berjumlah/berbilang bilang, contoh nya seperti allah s.w.t.
b-dijumpai hanya satu mufrad dari pada beberapa afrad nya kulliy tersebut memang boleh afrad afrad nya kulliy
tersebut berjumlah/berbilang bilang, contoh nya seperti matahari.
3-kulliy yg
dijumpai/diperdapati dari pada kulliy beberapa
afrad kulliy tersebut ,
a- dijumpai/diperdapati
dari pada kulliy beberapa afrad kulliy
tersebut memang ma’na kulliy tersebut
terbatas , seperti afrad afrad yg kita jumpai pada kalimat insan.
b-dijumpai dari pada kulliy beberapa afrad tersebut
memang boleh afrad afrad nya kulliy tersebut tiada terbatas, contoh nya seperti
ni’mat ahli surga.
Catatan :
lafazh kalau kita sifatkan dengan mufrad atau kita sifatkan dengan murakab itu
haqiqat,
Maksud nya kalau kita ucapkan lafazh yg mufrad, lafazh yg
murakab itu haqiqat ataupun kebenaran nya.
Tetapi kalau lafaz kita sifatkan dengan juz’iy atau kita
sifatkan dengan kulliy itu bukan haqiqat, tapi majaz, maksud nya kalau kita
katakan lafazh yg juz’iy ataupun lafazh yg kulliy, maka itu dinamakan majaz
bukan haqiqat, karena penggunaan juz’iy atau kulliy terletak pada ma’na bukan
pada lafazh.
Sebaliknya juga begitu kalau kita sifatkan mufrad dan
murakab kepada ma’na maka itu majaz bukan haqiqat, karena pengguna’an mufrad
dan murakab pada lafazh bukan pada kalimat.
Selesai,
Sekian & terimakasih.
Wassalam.
jika ada pertanyaan silahkan masuk ke groups :
https://www.facebook.com/groups/debat.nahwu.shorof
atau kesini : https://www.facebook.com/muhammadthahirII
atau kesini : https://www.facebook.com/K.H.MUHAMMAD.BAKRY.LC
atau kesini https://www.facebook.com/Pesantren.Darussalam.Pematang.Siantar.Sumut
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
syarat tanaqudh beserta contoh nya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
permasalahan jinsi, fashal, 'am, khas, nau, kulli dzati, kulli 'aradhi. (pelajaran mantiq di dalam kitab idhahul mubham)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar